Selasa, 12 November 2013

Agen Bedak

Salam Bloggers.

Apa Bakar lagi nih??

Pastinya sehat dong.

Iya, gue juga sehat.


Nah, gue mau sambung cerita gue yang #Jalan-jalan ke mall.

Udah baca belum ??
gue harap sich uda.

Nah, dikala berkeliling mengelilingi mall.

Tiba-tiba kami ditarik oleh wanita yang berbedak tebal, dengan balutan pakaian yang hapir semuanya seragam.

Asril ditarik si A
Gue ditarik si B
Bg Jul ditarik si C

Ketiganya ini wanita yang gue kira adalah wanita yang mencari sensasi dengan berperawakan sexy, lembut, dan sok halus.

Kami bingung,
kecuali bg Jul.

Dia mungkin udah pernahngerasain.

Jadi gini.

Saat wanita itu menarik tangan kami,
dia langsung mengoles tangan kami dengan bedak produk mereka.


Dan simbak yang menarik gue bilang gini.
"Pori-pori adek kan besar, ini bisa memperkecil pori-pori loh"


Gue sempet tersinggung juga sich,
haruskah dia mengucapkan itu.


Hahahahaa

Gue lihat Asril sudah dibedaki, Bg Jul juga udah.


Nah, gue juga mau dibedakin.

Astaga,,,,,,

Ini apaan.

dalam hati gue.

Kami bertiga tak berdaya dengan rayuan mbak-mbak sexy ini.

Rayuan mereka untuk kami beli produk mereka, banyak cara.

Kata mbak ini ke gue:

CEritanya dia udah nanyak tadi nama ama marga gue.
"Hamdan, ini harganya cuma 25 ribu kok"


Gue pada waktu itu yg hanya membawa uang 20 ribu bilang gini:
"Tapi, aku ga' punya uang mbak"


"Ya udah deh, karena Hamdan masih kuliah. Mbak kasih 15 ribu yah?"

Gila banget kan,
nyolot banget deh orangnya.


Gue juga nyesal kenapa pas ditarik tadi gue ga' ngelawan.

Apakah dengan keseksian mbak-mbak ini gue terpesona ???


Hahhhh, ntah lah.

"Tapi mbak, gue ga' mau. Nanti mau belik temapt minum lagi, 10 ribu baru gue mau"

"Tapi, jangan dibilang ketemen-temennya yah ??"

Dia bilang ke gue, harus rahasiain berapa harga yang gue bayar ke Asril dan Bg Jul.

Asril juga katanya dibilang gitu,
"jangan dibilang ketemen-temennya yah ??"

Ga' tau bg Jul dibilang juga atau ga'.

Akhirnya acara rayuan, gombalan, dari mbak bertiga selesai.

Udah agak jauh dari lokasi dimana kami dipaksa,
kami langsung saling curhat.

Asril

"Apa lagi nih uang gue?"

Gue
"Iya cil gue juga"

Bg Jul, hanya cengar-cengir. Karena dia ga' merasa nyesal dengan membeli produk yang gue rasa ga' laku deh.

Lalu saling curhat harga,
kami ga' mau saling rahasiaan.


Asril Dengan sombong bilang gini.
"Diantara kita bertiga, yang paling murah bayarnya gue, kalian pasti bayar 25 ribu kan. Kek gue dong 15 ribu. sebenarnya ini rahasia Hahahahah"


Asril tak tau bahwa yang paling mahal bayarnya justru dia.
Gue cuma 10 ribu.
Justru gue lah yang paling murah bayarannya.

Gue juga dibilang jaga rahasia.
Soalnya tadi gue juga kasihan dia  bilang gini
tentang gue yang bilang yang mau belik cuma bang Jul.
"Yah, kalo cuma temen nya yg beli. Omsetnya sama dia Hamdan"
Kasian juga sich.

Kasian tapi kesel juga sicgh.

Bang Jul beli 4 sekaligus.
50 ribu.

COba, kan udah jelas Asril yg paling mahal.

Gue coba tanyak
"Kenapa lho mau beliknya cil?"

"Soalnya, gue udah dielus-elus sama mbak itu.
itu pertama kalinya tangan gue dielus perempuan"


Siapa coba yang ga' kekeh dengan pernyataan itu.

Lugu banget dech.

AKhirnya, karena kasihan.

Bg Jul, bilang gini.

Ya udah nanti punya Hamdan gue bayarin aja.
NamunGue ngasih saran,


"Bayar aja satu dari kami punya berdua 10 ribu. Nanti uangnya kami bagi dua, dan bedaknya kami pake berdua"

Dan Bg Jul menyetujui.

Berarti 50% uang gue back to my wallet.





Jalan-Jalan Ke Mall

Hai para blogger.
Apa bakar ??



Boleh cerita.

Cerita ini gue ceritain pada hari minggu  10 november 2013
Dimulai dari nol ya pak.
#mengisi minyak di galon.

Nah, hari ini hari Minggu.
Tadi malam, kawan gue dari rantau prapat berkunjung ke Medan.
Namanya Julham Ritonga.
Dia Jomblo loh.

Nah, paginya dia ngehubungin gue.
Nanyak, baik angkot berapa ke kost-an gue.
Soalnya dia udah sampek di Medan.

Ya gue bilang aja naik 57.
Udah, dia naek.

Namun, bagaikan orang goblok.
Bg Jul ini, demikian gue manggilnya.
Dia bingung.
Turunnya dimana??

Gue ngasih tau dimana dia harus turun.
Oke, ceritanya dia udah nyampek nih yah.

Sampek dikost pun rumit banget ceritanya.
Secara, dia belum tau banget tentang Medan.
#gue juga belum sich

Gue terpaksa jemput dia ke simpang dimana kost-an gue.
Niat dia ke Medan yakni ke Medan Mall.

Ntah apa juga sich istimewanya.

Oke, sebelum sampai dikost kami jumpa bareng Bolon (sepupu gue) dijalan, katanya dia mau pelantikan ikatan mahasiswa gtu, tak lupa gue bareng bg Jul sempatkan beli sayur untuk sarapan pagi.
Soalnya tadi gue udah masakin nasi.

Selesai makan,
Dia langsung tiduran, katanya sich di Bus ga’ bisa tidur. Ac nya dingin banget.
#Biasalah orang kampung
Dirantau prapat dia juga ngekost.

Bangun dari tidur masing masing
Gue, Bg Jul, Asril bersiap-siap ke Medan Mall itu.

Nanyak sama ibu kost:
“Bu’ angkot ke Medan Mall no. Berapa ya?”
Si ibu kost menjawab
“yang 03A itu aja”

Seperti instruksi diatas,
Kami menunggu kurang lebih setengah jam, namun angkot tersebut tak kunjung muncul.

Kami kesal kan.
Berjalanlah kami, menuju jalan besar nya.

Soalnya kami nunggu angkot di Jl.,perjuangan yang dimana angkot yang lewat Cuma 57, 48, sama 03A.

Setelah berjalan menuju jalan besar.
Kami bersua dengan Akbar,

Kami nanyak tuh sama dia.
“Bar, ke Medan Mall angkot berapa?”
“Dari M.Yamin lah, 77”

“03A ga’ bisa?”
“Hari minggu gini mana ada angkot 03A”

Sial banget kan, kalo kami misalnya udah nunggu lama, rupanya ga’ ada angkot yang berinisial 03A hari ini.

Instruksi ibu kost kami delete, kami mengikuti instruksi Akbar aja.

Instruksinya cukup rumit,
Sampai kami harus duduk ditanah untuk menggambarkan, bagaimana situasi ataupun cara ke Yamin dan bagaimana cara mencari angkotnya.

Akbar juga kesal dengan pertanyaan kami yang sama sekali ga’ tau jalan dari mana ke mana.

Akhirnya berdasarkan pengalaman gue yang selama ini berada di Medan.
Gue tau dimana yamin.

Dan Akbar menjelaskan,
Dari arah mana kami harus mengambil angkot.

Samapi lah di jalan yang dimaksud
Dan kami menaiki angkot bukan 77.

Namun 71.
Soalnya dia langsung bilang
“ayo... ayo..... medan mall”

Lalu asril bilang
“nah, itu ada ke medan mall?”

Oke deh kami naik bertiga.

Didalam angkot kami hanya berlima
Gue, asril, bg jul dan dua cewek yang tujuannya sama.

Uda samapi lah di Medan mall.

Keliling kesana kemari daik eskalator
Asril takut banget katanya naik eskalator.

Dan gue juga berkunjung ke gramedia nyari bukunya Raditya Dika