Assalamu Alaikum Wr.Wb
Tak terasa sudah hampir dua
Bulan gue berkuliah , pengalaman mungkin sudah banyak . Tetapi Ilmu baru
sedikit. Walaupun demikian gue tidak perlu berputus asa. Because, pengalaman
adalah guru yang terbaik,menurut orang banyak. Karena guru memang punya Ilmu,
otomatis gue udah punya Ilmu. Nah , hari ini hari Jum'at tertanggal 11 Oktober
2013. Gue bangun kira-kira masih pagi lah.
Gue lihat samping kost gue
yakni Asril dan Bolon masih asyik dengan aktifitas nya. Asril masih tidur,
sedangkan Bolon asyik menonton tayangan Televisi. Mereka Berdua itu adalah
sepupu gue, mereka juga saudara kandung. Kata lainnya kami itu satu Nenek dan
satu Kakek. Berhubung mereka saudara kandung, tentu ada rasa malu untuk
berinteraksi satu sama lain, bukan ? (Question Tags).
Nah, disitulah gue sebagai pembanding antara
mereka berdua. Saat ngobrol-ngobrol, gue lebih suka mendengar mereka daripada
harus ngomong sendiri. Tanpa memperdulikan mereka, gue langsung bergegas mandi
untuk berangkat ke kampus. Mandi kurang lebih 15 menit. Gue habisin waktu mandi
sambil nyanyi layak nya di karaoke. Sehabis mandi gue langsung siap-siap go to
campus. Sempat kesal sih karena angkot lama banget munculnya. Sampai akhirnya
si angkot datang juga. Di angkot gue hanya diam seribu bahasa, yang lain juga
kayak gitu. Ga' ada yang ngomong apapun. Paling mereka yang kenal satu sama
lain doang. Saran gue kalo di kota Medan ini. Jangan sok akrab deh, sama orang
yang kalian belum kenal. Bisa berabe urusannya, Angkot berhenti menandakan gue
udah tiba di kampus.
Sesampainya di
depan kelas, gue ngeliat pintu kelas gue tertutup rapat tanpa celah sedikit
pun. Gue mencoba menelaah apa yang terjadi di dalam. “Jangan Hamdan !” salah
seorang teman gue bilang ke gue. Semua uda tahu sifat pengen tahu gue. Gue buka
pintu itu, lalu apa yang gue lihat, si Kosma (Komisaris Mahasiswa ) muncul di
permukaan. Ternyata eh ternyata gelombang kedua sedang pratktikum Bahasa Arab.
Gue mengeluarkan kepala gue dari pintu yang sudah sempat masuk sedikit. Kali
ini pemakalah datang dari kelompoknya Fiqih, dengan mata kuliah Akhlak tasawuf.
“Satu demi satu aku sayang ibu”, eh bukan itu yang gue maksud satu demi satu
speaker udah maju, dilanjutin dengan season pertanyaan. Moderatornya kan Aina
Ulfah, dalam hati pasti gue ga’ bakalan di tunjuk sebagai Questioner nih,
secara ya kan gue udah sering nanyak. Jelas dong gue ga’ di tunjuk lagi.
Sebenarnya pertanyaan gue simple lo. Pemakalah kan bahas tentang kesombongan
kalo ga’ salah, nah disitu muncul ide konyol gue. Seandainya saja gue dikassih
nanyak, pertanyaan gue gini “Menurut kalian wahai kawan kawan, apakah ajang
Miss World ada unsur kesombongan?, pakaian mereka kan sexy-sexy tuh”.
Sayang sungguh sayang itu hanya di otak dan
ga’ bisa di salurkan. Singkat aja ya aktifitas gue hari apa. Selesai dari
kampus, langsung ke sekret DINAMIKA ngisi absen, Ngikutin acara mingguan
Dinamis ( Dinamika Mengkaji Islam ), ada sedikit yang gue ambil dari pemateri
Dinamis gini nih : “Buat lo lo para cowok, memakai wangi-wangian” gitu ga’ ya. Takut
salah tulis nanti abang itu complain. Yang cewek katanya ga’ usah soalnya buat
pria tergoda.
Sehabis Dinamis itu, niatnya
gue ga’ shalat Jum’at ( percuma kuliah di keislaman ) Gue langsung mau nyari
angkot. Tanpa ada undangan gue berikan salah seorang teman gue di hadapan gue.
Gue ajak ngobrol dong. “Mau shalatkan ?”, dia berniat mengajak. Gue pura-pura
“Di kost aja deh kayaknya” mulai ngeless. “Di UNIMED aja yok, uda adzan”
timpalnya. Dengan terpaksa gue mengiyakan aja lah daripada dosa iya kan.
Belum sampai di Mesjid gue
udah di goda dengan barang-barang yang menurut gue super Murah. Tepatnya di
depan Mesjid UNIMED itu. Sumpah deh, kalo gue punya uang pada saat itu, gue
borong tuh barang. Kayak Kemeja Cuma 20 ribu, Sepatu Cuma 50 ribu, murah bukan.
“Uda deh nanti aja setelah selesai shalat kita lihat-lihat” saran teman gue
itu. “Oke deh “ dalam hati gue. “Allahu akbar” gue shalat.
Tanpa gue harus jelasin
ayat-ayat apa saja dibacakan imam, berlanjut ke waktu setelah gue selesai
shalat. Tanpa fikir panjang, gue samperin tuh semua pedagang. Liat sana sini,
gue tertarik dengan kerumunan orang banyak, dengan menjulurkan kepala ke depan.
Gue bisa liat apa itu . Ternyata, ada salah seorang bapak-bapak yang menawarkan
obat mujarab yang katanya bisa nyembuhin penyakin yang berhubungan dengan kuman
dan bakteri. Gini nih isi dalam kertas nya dia.
Terpesona juga sih gue saat ada anak kecil yang punya bekas luka.
Setelah ditetesin obat ini,
kumannya langsung terkorek sampai ke akar-akar. Wah, bisa juga nih dicoba
fikiran gue. Kenapa gue tambah yakin sama obat nya dia, dia bilang ini lebih
sering di pakek orang-orang untuk kuku kaki nya yang membusuk di sela-sela.
Cocok banget buat gue, soalnya kaki gue kayak gitu ( ini aib jangan di share ya
). Beli 1 sepuluh ribu, beli 2 dua puluh ribu diskon dapat 1 lagi jadi jumlah
nya kalo kita beli seharga 20 ribu dapat 3. Sisa uang gue Cuma 20 ribu pada
saat itu, belum lagi naik angkot. Ga’ mungkin gue bisa beli 2, nah gue punya
ide nakal nih. Ada salh seorang beli satu nih, jadi gue kompai deh dia. “Bang,
aku juga mau belik nih, gue tambahi 10 ribu jadi dapat tiga!” gue ngasih saran.
“Boleh, “ abang itu setuju. Dapatlah dari hasil perkumpulan uang gue dengan
abang itu 3 botol obat. “Baginya, gimana nih bang ?” gue juga ga’ mau rugi. “Ya
udah sama abang aja” kata.
Gue langsung berterima kasih
sama dia. Atas kesenangan gue itu gue langsung pulang, dan gue sempatkan beli
roti harga 1.500. Angkot pun tiba, sampai dikost gue langsung cerita sama
Asril. “Gue, baru beli obat mujarab nih” kami sama-sama mencoba. Sampai gue
nulis blog ini belum nampak secara signifikan kalo luka pembusukan di sela jari
kaki gue bakalan sembuh, tapi gue harus yakin. Oke setelah ini gue mau tidur
23:52 jam gue sekarang. Tidur ahh.... ZzzZZzzz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar